“Pada tahun 2018 tercatat ada 23 orang, pada 2019 ada 39 orang, pada tahun 2020 ada 18 orang dan tahun 2021 ada 16 orang sehingga total ada 96 orang. Dibanding daerah lain kita masih rendah. Namun demikian kita pada posisi waspada sebab di Pacitan HIV/AIDS itu ada.” kata dokter Hendra Purwaka Plt Dinkes Pacitan
Sepanjang tahun 2021 kali ini kasus baru tercatat ada 16 orang positip tertular HIV/AIDS.
Namun uniknya dari total 96 orang positip tertular itu di antaranya isteri baik baik yang tertular dari suami dan anak anak tak berdosa harus ikut menanggung aibs orang tuanya.
“Ceritanya HIV/AIDS di pacitan itu hasil import sebab suami atau pasangannya ini kerja di luar daerah atau merantau, pulang pulang bawa virus HIV/AIDS.” ujar dokter Hendra
Untuk saat ini, anggapan HIV/AIDS lebih banyak menular dari kalangan PSK tidak benar, ternyata penderitanya lebih banyak dari orang yang berusia produktip yang pekerjaannya di perantauan mengharuskan pisah ranjang dengan pasangan sahnya dikampung. Tidak bisa menahan syahwat kenikmatan itu larinya ke 'jajan' sembarangan.
“Penderita yang tidak menyadari dirinya sudah terjangkit penyakit berbahaya tersebut menularkan lagi kepada isterinya sendiri dan isterinya menularkan pada anak yang dikandungnya. Inilah fakta yang tidak terbantahkan.”ungkap dokter Hendra Purwaka HIV/AIDS menular bisa dari hubungan seks yang berganti ganti pasangan dan juga bisa dari media darah si penderita positip HIV/AIDS karena luka terbuka.
“Mereka tertular penyakit mematikan yang menular dari orang ke orang itu bisa juga dari 'berbelanja kenikmatan syahwat'. Disinilah malapetakanya berawal.”tegas dokter Hendra Purwaka
Guna menekan angka penderita HIV/AIDS tersebut Plt Kepala dinas kesehatan Pacitan dokter Hendra Purwaka mengingatkan agar perilaku tidak ceroboh tapi harus waspada jangan sampai tertular melalui cairan dari tubuh seseorang yang terindikasi positip HIV/AIDS.
Dalam rangka memperingati hari aids sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember, Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) bagi bagi masker dan leaflet di perempatan cuwek.
Sementara dalam kesempatan berbeda, Wakil Bupati Pacitan Gagarin mengatakan, untuk penanggulangan HIV/AIDS, warga masyarakat pacitan semuanya dan juga remaja harus diberi pemahaman akan ancaman bahayanya HIV/AIDS dan narkoba.
“HIV/AIDS harus kita pahamkan pada semua lapisan masyarakat bahwa itu suatu penyakit membahayakan yang berujung kematian. Karena kita tidak pernah tahu siapa saja orang orang yang terdata di dinkes tersebut yang positip HIV/AIDS karena memang identitas penderita sangat rahasia. Sosialisasikanlah lewat lembaga sekolah. Selain itu bagi penderita juga harus diberi edukasi supaya tidak menularkan kepada yang lain terutama pada keluarga terdekatnya. Penderita HIV/AIDS juga adalah manusia yang punya cinta kasih keluarga dan masa depan. Sehingga masyarakat di sekitarnya itu harus menempatkannya sebagaimana sahabat bukan mengucilkan, mereka ini butuh di wongne.”pungkas Wabup Gagarin.
Editor : Asri Nuryani