Seperti di ketahui berdasarkan kejadian La Nina pada tahun 2020 curah hujan akan mengalami peningkatan pada November 2021 hingga Januari 2022 termasuk salah satunya bagian selatan jawa dengan curah hujan bulanan naik 20-70 persen lebih besar dibanding normal.
Untuk wilayah pacitan semua pantai berdampak pada terjadinya gelombang tinggi. Kegiatan masyarakat di laut diminta untuk di hentikan dalam minggu ini hingga kedepan. “Perubahan cuaca dan termasuk La Nina sangat berdampak secra umum pada kegiatan masyarakat karena itu harus hati hati terutama nelayan dan warga yang rumahnya nempel dengan pereng bukit. Ancaman gelombang tinggi dan longsor perlu diwaspadai.” kata Didik Alih Wibowo Kepala Pelaksana BPBD Pacitan.
Sementara itu X Vicio Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Pacitan Heru Wiwoho menegaskan, Pacitan sebagai gudangnya bencana alam jangan sampai lengah atau terlena karena terlalu fokus pada pencegahan penanggulangan Covid-19. Bagaimanapun Pacitan di kepung dengan berbagai macam bencana alam jika Hujan deras datang. Seperti banjir, longsor dan juga tanah gerak. Dalam setahun 2021 ini data BPBD Pacitan mencatat sudah ada 600 kejadian bencana, baik itu ringan sedang dan terdampak atau berat. “Jadi gini, yang saat ini kita masuk musim penghujan, kita harus bener bener siapo hadapi, semua peralatan pendukung kita data, semua harus bersinergi. Personil yang kita siapkan ini harus berjaga 24 jam untuk siap mengkoordinasikan pada titik tugas masing masing.”jelas Sekda Heru Wiwoho sekaligus X Vicio BPBD.
Selain menyiapkan personil dan peralatan, Pemkab juga akan membangun posko di titik rawan bencana. Termasuk menggandeng RAPI sebagai salahsatu alternatip alat komunikasi di saat listrik padam karena bencana alam. Roni Wahyono Ketua RAPI(Radio Antar Penduduk Indonesia) Pacitan mengatakan, pada titik terburuk dampak bencana alam banjir akibat hujan lebat adalah padamnya aliran listrik. Disitulah RAPI akan hadir memudahkan komunikasi antar wilayah desa dan kecamatan. “Terkadang listrik mati, tower rusak bantuan komunikasi tentu sangat penting saat bencana alam terjadi. Kami punya repiter jika listrik mati gunakan daya aki sehingga berfungsi 3 hari, semoga Rapi Benar membantu saat posisi genting akibat bencana alam.”jelas Roni Wahyono.
Kodim 0801 Pacitan juga siap ikut membeckup jika dibutuhkan.”Kita maksimalkan penuh tidak ada yang kita kurangi seandainya kurang personil kita di bantu dari korem dan kodam lima.” pungkas Kasdim 0801 Pacitan Mayor Inf.Tony Fedi Anugrahan.
Untuk di ketahui, usai apel gelar pasukan, peralatan pendukung cegah bencana termasuk cek fisik armada tak lupa dilakukan.Ada beberapa armada yang rusak akan di upayakan diperbaiki.
Editor : Asri Nuryani