Grindulu FM Pacitan - Stok beras cadangan pangan di gudang dinas pangan pada posisi habis sejak Oktober 2021. Hal tersebut dikatakan Sugeng Riyanto Kepala Bidang Kerawanan dan Cadangan Pangan Dinas Pangan Kabupaten Pacitan. Disebutkan Sugeng, habisnya stok cadangan pangan beras yang ada di gudang Dinas Pangan tersebut karena banyak disalurkan untuk warga yang terdampak Covid-19.
“Saat ini isi gudang kosong. Oktober ini habis!.Kemaren terakhir untuk kegiatan Bupati menyaklurkan bantuan ke pengelola wisata dan pedagang di watubale.mereka dibantu karena terdampak adanya PPKM di tengah pandemi Covid-19.”kata Sugeng Riyanto saat dikonfirmasi.
Habisnya stok cadangan pangan beras di gudang milik dinas pangan tersebut karena tahun ini hanya di anggarkan 14 ton akibat dari adanya refocusing covid-19.
“Kemampuan anggaran kurang dengan adanya refocusing atau pengurangan di pos cadangan pangan. Sehingga alokasi anggaran cadangan pangan untuk tahun ini terbatas.” kata Sugeng.
Ditambahkan Sugeng, dalam waktu dekat ini belum perlu mengajukan untuk mengisi stok lagi, sebab dilihat kondisi masyarakat sudah mulai stabil. Jika nanti sewaktu-waktu ada kebutuhan darurat untuk dampak kebencanaan akan diupayakan mengusulkan melalui dana BTT (Belanja Tak Terduga) tapi sampai awal Oktober ini masih belum perlu permintaan pengusulan itu.
“Lha, salah satu solusi kita akan koordinasi dengan pimpinan daerah untuk manfaatkan dana BTT. Sementara ini masih belum membutuhkan, belum mendesak ini.”jelas Sugeng.
Menurut Sugeng dari sepanjang tahun baru kali ini Gudang Dinas Pangan kehabisan stok cadangan pangan untuk kebencanaan.
“Namun apabila keadaan darurat dalam waktu dekat dibutuhkan, secara resmi kepada Pimpinan Daerah kita meminta bantuan tambahan logistik cadangan beras pangan dengan memanfaatkan Dana Belaja Tak Terduga.” tambahnya.
Selama adanya Covid-19 diakui Sugeng pemkab banyak mengeluarkan cadangan pangan beras. Jika sebelum Covid-19 melanda, cadangan pangan hanya distok 40 ton untuk antisipasi akhir tahun saat musim paceklik.
Bantuan itu disalurkan lantaran setiap wilayah membutuhkan bantuan untuk mengatasi kondisi rawan pangan pada warga terdampak bencana sejak dua tahun terakhir ini.
“Selama adanya pandemi Covid-19 ini, kita sudah mengeluarkan 120 ton beras cadangan pangan selama tahun 2020-2021 dan kondisi saat ini sudah habis tersalurkan.”pungkas Sugeng.
Editor : Asri Nuryani