Sementara Bupati Aji juga berjanji akan memberikan bonus bagi atlit yang menang membawa medali emas dalam pekan olahraga tradisional kali ini. Hanya saja apa itu bonusnya, masih dirahasiakannya. “Ya, mudah mudahan ada bonusnya lah. Seharusnya ada bonus, buat temen temen yang sudah membawa nama harum Pacitan karena inikan ivent nya ivent Provinsi. Harapan tetep ada bonus tapi kami mohon maaf masih belum bisa menyebutkan apa atau besarannya berapa bonusnya. Insyaallah dapat nanti ya bonus.”tutur Aji.
Pekan olahraga tradisional tingkat Provinsi Jawa Timur tahun ini yang di gelar di Pacitan tidak di ikuti semua kab/kota di Jatim. Hanya 20 Kabupaten yang mengikuti.
Sementara itu dokter Hendra Purwaka Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan mengatakan, dalam gelaran olah raga tradisional tersebut memang sangat rentan dan rawan terjadinya penularan Covid-19 karena memang ada kerumunan terjadi. Namun hal itu sudah di antisipasi dengan ketatnya penerapan protokol kesehatan. Jika dalam hasil PCR nanti ada yang hasilnya positip akan di pulangkan ke Kabupaten asal. Mudah mudahan tidak terjadi penularan lanjut dokter Hendra. “Semua peserta maupun pendamping yang masuk harus melalui tes bebas Covid-19. Kalaupun ada yang positip nanti hasilnya, saya mohon harus di pulangkan.”jelas dokter Hendra Purwaka.
Seperti di ketahui, dalam pembukaan olahraga tradisional tingkat Provinsi Jatim di Gor Pacitan tampak banyak atlit yang melepas masker dan bersorak sorai. Padahal menurut dokter Hendra mereka tetap harus menggunakan masker saat berkerumun. Namun hal itu tampaknya di luar kendali petugas. peserta dan pendamping tampak tak jaga jarak dan juga tak bermasker sesuai aturan yang sudah di sepakati dalam Protokol Kesehatan.
Terlepas dari kerumunan dan rawannya penularan Covid-19, olahraga tradisional tingkat Provinsi Jawa Timur kali ini memang tidak dipungkiri sangat berpengaruh untuk menggeliatkan kembali potensi pariwisata dan kuliner di Pacitan.
Editor : Asri Nuryani