Grindulu FM Pacitan - Tidak berlebihan jika kebijakan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji dalam RPJMD 2021-2026 menuai berbagai
tanggapan pesimis dan bahkan kecewa berat dari sejumlah anggota DPRD terutama dalam menempatkan proyeksi anggaran dan target kinerja.
Padahal RPJMD merupakan acuan yang berisi visi misi Bupati Aji dan Wakil Bupati Gagarin untuk memenuhi janji janjinya pada rakyat, selain kepada partai politik. Sedangkan untuk memenuhi janji janji kampanye tersebut tantangan menghadang dan harus dihadapi, seperti kemampuan anggaran daerah yang minim atau terbatas karena pandemi Covid-19. Masa kepemimpinan Aji-Gagarin yang hanya sampai 2024. Dan di awal masa jabatannya juga sudah punya tanggungan beban biaya gaji P3K dan CPNS membutuhkan anggaran RP.68 Miliar tiap setahun nya. Sungguh dilematis memang!.
Dengan situasi dan kondisi tersebut, Bupati mau tidak mau, suka tidak suka harus menentukan fokus penentuan dalam RPJMD 2021-2026. Realistis itulah yang dipilih sebagai kunci pertahanan untuk berada di tempat aman agar ujungnya nanti tidak terjerat dengan hukum.
“Sekarang situasi dan kondisi harus realistis dengan adanya pandemi Covod-19, mulai dampak dan sebagainya maka dari itu target yang kami tetapkan baik itu belanja maupun pendapatan se realistis mungkin. Syukur sykur dari situ ikhtiar terlampui. Kita melihat sikon yang ada, kita sudah di kwartal ketiga tapi kita lihat juga Destinasi Pariwista sebagai sumber pundi terbesar daerah belum boleh di buka. Sampai sekarang baru capai 30 persen pemasukannya dari total target.”kata Indrata Nur Bayuaji.
Memilih untuk ke hati hatian dalam menempatkan proyeksi dan target kinerja meskipun ada yang kecewa itu wajar. Yang terpenting RPJMD bisa sesuai jadwal penyelesaiannya.
Seperti di ketahui saat ini RPJMD 2021-2026 disetujui keenam fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah meski tahapannya pada laporan hasil kerja pansus.
Pansus merupakan garda terakhir dalam mengawal RPJMD.
Pamuji Kepala Bappeda Pacitan dihubungi secara terpisah sangat menghargai langkah yang di ambil Bupati. menurutnya itu langkah tepat dengan situasi sekarang ini. Tentu itu bukan tanpa semangat karena RPJMD ini adalah acuan pembangunan untuk lima tahun kedepan sehingga capaian itu bisa di evaluasi setiap satu tahun dimungkinkan ada perbaikan revisi atau semacam penyempurnan disesuaikan dengan perkembangan situasi.
“Memang kami di bappeda menangkap pesan pak bupati cenderung berhati hati di dalam menentukan angka baik itu pendapatan maupun target kinerja. Mengingat situasi nya semua orang bisa memahani, saat ini untuk pemulihan ekonomi sampai kondisi sebelum pandemi mungkin perlu waktu. Disampaikan juga pendapatan dari pariwisata menurun bahkan sampai sekarang belum dibuka destinasi wisata. Ini memang berat!.” pungkas Pamuji Kepala Bappeda Pacitan.
Editor : Asri Nuryani