“Sakib ini akan mengikat kita semua yang kerja di pemerintahan. Tentu saya lebih menginginkan kedepannya siap berubah. Yang jadi pemikiran saya bagaimana cara menilai kinerja ASN tanpa harus menyakiti dan tindak lanjutnya.”ujarnya.
Instrument penilaian kinerja ASN memang sudah punya dan telah diberlakukan sejak lama, tapi di akui Bupati Aji, itu belum maksimal karena memang sesuatu hal yang baru. Karena itu setelah evaluasi penilaian sakib kali ini, Aji ingin lebih maksimal. “Saya mau nanti ada kekompakan seluruh ASN bersama sama kita berlomba lomba menyuguhkan kinerja yang terbaik untuk pacitan.”imbuhnya.
Untuk memberikan cambuk semangat kinerja ASN Bupati melakukan terobosan dengan pemahaman yang mudah diterima ASN , tidak menyakiti, tidak merugikan dan tidak menyinggung perasaan seseorang. Dalam hal itu, Bupati berencana untuk menerapkan adanya Punishment dan Reward bagi ASN di lingkup Pemkab.
“Bentuknya apa punishment dan Reward itu masih saya pikirkan betul, saya butuh masukan betul soal ini. Punishment itu kalau bisa jangan dikurangi tunjangan gajinya, tapi minimal masyarakat tahulah bahwa dinas/instansi itu kinerjanya kurang maksimal. Saya berpikir untuk diberikan bendera hitam saja bagi yang jelek kinerjanya dan bendera kuning yang masih harus berbenah. “Contohnya ya, ada daerah lain yang memberikan bendera warna hitam bagi ASN yang kinerjanya jelek di depan kantornya bekerja. Ini sederhana tapi akan berdampak baik pada pendisplinan pegawai termasuk kita bisa peroleh peningkatan nilai dalam SAKIB.”kata Indrata.
Menurut Indrata, itu hal sederhana tapi dampaknya bisa lebih mengena. Indrata melanjutkan, saat ini dirinya masih akan mencoba untuk merubah adanya budaya birokrasi “ewuh pekewuh” sungkan mungkin karena usia. Namun dalam professional kinerja, usia jangan menjadi kendala untuk membentuk pegawai yang professional. “Regulasi apapun itu kalau tidak ditunjang adanya budaya tegas mendidik atau terapkan system yang baik tidak akan bisa berjalan.”tutur Aji.
Tidak berlebihan memang apa yang saat ini ada dalam pikiran Bupati Indrata, selain masa jabatannya yang pendek juga banyaknya tuntutan program yang harus di selesaikannya sesuai visi misinya yang terangkum semua dalam RPJMD. Sementara bukan rahasia lagi, kemampuan APBD Pacitan juga compel atau minim.
Untuk mewujudkan di berlakukannya Punishment dan Reward bagi kinerja ASN di lingkup Pemkab Pacitan, Bupati akan membentuk tim Punishment dan Reward dengan diperkuat melalui SK Bupati. “Ini punishment dna reward ini tidak berat, ini hal sederhana yang nampaknya tidak menyakiti, tapi akan berdampak positip pada semangat kerja ASN untuk memberikan pelayanan pada masyarakat. Tidak jamannya lagi sekarang ini masih ada tradisi ASN ‘ Priyayi’. Karena ASN itu sesuai sumpah baktinya memang sebagai pelayan rakyat yang harus siap melayani.”kata Bupati Indrata.
Editor : Asri Nuryani