“Kedua, persiapan pada hari ini tadi juga bersama UPT Cabdindik Provinsi Jatim wilayah Pacitan dan Dinas Pendidikan juga ada dari Dirjen Kementrian RI untuk pelaksanaan berjalan lancar dan baik, semoga seuai harapan kita semua.”kata Rudi Handoko saat monitoring di SMKN2 tampak pula ikut rombongan anggota komisi 2 lainnya, seperti Ririn Subiyanti, Joko Susilo Hadi, dan Friska Susilowati.
“Harus bisa menerima, kalau toh ada kuota kedepan harus diikutkan tapi kalau tidak ada kuota lagi ya gimana lagi.”ujarnya Mengingat pacitan itu lanjut Rudi, sudah terlalu banyak honorer. Untuk rekrut honorer belum waktunya, semopga dengan adanya P3K ini bisa membantu kesejahteraan guru honorer yang sudah bertahun tahun mengabdi dengan gaji yang belum ideal. Menurut Rudi Handoko, pemantauan dilakukannya sejak hari pertama pelaksanaan. Pemantauan dari Komisi II DPRD itu penting merupakan tugas Komisi 2 DPRD yang membidangi pendidikan. Selain untuk memastikan pelaksanaannya sesuai aturan prokes. “Saya tidak ingin sekecil apapun ada masalah yang mengganjal jalannya tes P3K. Jika ada masalah kami ingin segera mengetahui solusinya.”imbuh Rudi.
Monitoring pelaksanaan hari pertama dan kedua berjalan sesuai harapan, semoga tidak ada hambatan, baik sarana prasarana seperti listrik jangan sampai padam.Sedia Jenset itu perlu lanjut Rudi. Komisi II DPRD juga akan memberikan semangat bagi yang tidak lolos Rapid agar tidak berkecil hati. Dengan tetap berupaya untuk dapat ikut lagi di tes susulan.
Rudi juga berharap dengan diterimanya guru honorer jadi P3K bisa memenuhi kebutuhan guru di sekolah yang memang sesuai kebutuhan. “Kasihan mereka, siapa yang mengira kalau akan positif hasilnya. Jadi kalau bisa diusulkan ikut susulan. Selain itu saya berharap semoga yang lolos itu nanti sesuai kebutuhan di sekolah.”pungkas Rudi Handoko.
Editor : Asri Nuryani