Grindulu FM, Pacitan -Ketua DPRD Kabupaten Pacitan Roni Wahyono ikut menyayangkan terjadinya aksi vandalisme yang di lakukan di kantor DPC PDIP Jl. Wr Supratman.
Di katakan Roni Wahyono, aksi vandalisme tersebut bisa merusak suasana kondusif di Pacitan yang selama ini sudah dalam kondisi adem ayem.
Apalagi aksi vandalisme tersebut terjadi di tengah tengah wabah Covid-19 yang saat ini menjadi titik fokus permasalahan di Pacitan penanganannya.
“Saya sebagai pimpinan partai demokrat sekaligus sebagai ketua DPRD menyampaikan simpati. Kami harapkan tidak merusak situasi yang sangat baik antar partai politik. Sesungguhnya fungsi partai itu sama memajukan dan mensejahterakan masyarakat meski dengan caranya sendiri sendiri.”kata Roni Wahyono
Untuk menciptakan suasana kembali sejuk, Ketua DPRD Roni Wahyono berharap kepolisian segera mengungkap siapa pelakunya.
“Pelaku segera di tangkap dan segera di proses hukum yang berlaku sebab aksi aksi semacam itu tentu sangat kami sayangkan. Dalam hal ini pihak berwajib harus segera mengambil tindakan”tutur Roni Wahyono.
Sebelumnya diberitakan, aksi vandalisme terhadap lambang bergambar banteng merah bermoncong putih itu membuat keluarga besar DPC PDIP tidak terima dan melaporkan ke pihak berwajib.
Untuk diketahui berdasar laporan petinggi DPC PDIP Pacitan kejadian vandalisme tidak hanya terjadi di kantor DPC itu saja akan tetapi di sejumlah titik juga di temukan. Dicoret coret dengan cat minyak dan ditulis kata kata ‘PKI’oleh tangan tangan yang tak berttanggung jawab.
Terkait hal itu pula, Tim investigasi dari DPD PDIP Provinsi Jawatimur di instruksikan turun langsung ke pacitan untuk segera menemukan siapa pelakunya. Selain itu terjadinya aksi vandalisme di kantor DPC PDIP tersebut juga menjadi PR bagi Polres Pacitan, sebab vandalisme tersebut sudah dilaporkan oleh pihak petinggi di DPC PDIP Pacitan ke Kantor Polisi dengan alasan mereka tidak terima dan merasa dilecehkan.
Hari ini, Selasa(24/08/2021) kepolisian sudah mulai memeriksa sejumlah saksi saksi terkait laporan vandalisme tersebut.
Editor : Asri Nuryani