Grindulu FM, Pacitan -Sudah dua hari terakhir ini Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji keluar masuk keliling Kantor Dinas-Dinas di lingkup Pemkab. Bukan dalam rangka Inspeksi Mendadak (SIDAK) pekerjaan akan tetapi bernyanyi menghibur staf jajarannya”Ngamen”dengan menenteng gitar. Aksi penggalangan dana dengan cara mengamen ini merupakan inisiasi Bupati Indrata tergabung didalamnya staf dari Bagian Umum dan Kominfo yang bisa menyanyi dan memainkan gitar.
Saat rombongan ngamen Bupati datang ke kantor kantor tidak sedikit staf yang menyambutnya. Bahkan di saat Indrata mulai memetik senar gitar dan menyany, tidak sedikit pula dengan ekspresi masing masing staf kantor ikut melantunkan lagu bareng bareng. Tepuk tanganpun sorak sorai dari seluruh staf yang mendengarkan."Saya harap suara saya tidak mengganggu dan membuat tertekan, he...he...he...tapi setidaknya bisa menghibur ya.."canda Aji panggilan kecilnya.
Usai mengamen dan setiap keluar dari kantor dinas, bupati mengatakan matursuwun dan mendoakan sehat bagi semua staf kantor selain itu mendoakan semoga uang yang di santnkan itu berkah. Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji tidak sungkan ataupun malu dengan mengenakan kaos oblong warna putih tampak piawai jari jarinya memetik senar gitar sambil menyanyikan lagu lagu kemanusiaan milik Iwan Fals dan juga Naff.
Uang hasil “ngamen” ditaruh di Rice Container Box plastik bertuliskan “GERAKAN PEDULI & BERBAGI” yang di bawa staf honorer perempuan. Tampak dalam rice container box plastik itu uang kertas warna merah ratusan ribu sebanyak puluhan lembar, lima puluhan ribu juga menumpuk dalam wadah plastik itu. Ada juga uang dua ribuan rupiah. Selain itu ada juga yang memasukan uang dalam amplop putih tidak di ketahui berapa isinya.
Bukan tanpa sebab, Indrata memilih menyanyi “Ngamen” untuk galang dana. Selain untuk menghibur ASN tetap semangat kerja di tengah pandemi Covid-19 juga di maksutkan untuk mengajak ASN agar bergerak peduli ikut merasakan bagaimana rasanya berbagi pada sesama yang membutuhkan. “Jadi ini sebenarnya tidak ngamen, kami ini apa ya, kami mau menghibur rekan rekan ASN di perangkat daerah yang ada agar dengan kondisi saat ini kita semua mengalami itu. Ada motivasi semangat bekerja terus bagi ASN kemudian aksi kemanusiaan saya suport tenaga honorer galang aksi dengan menyanyi.”kata Indrata.
Dana hasil ngamen ini akan di salurkan kepada puluhan anak di Pacitan yang menjadi yatim piatu karena bapak ibunya meninggal kena serangan Virus Corona(Covid-19). Ada rasa kegelisahan dari Bupati Indrata mendengar dan melihat warganya menjadi yatim piatu akibat Covid-19.
“Kemanusiaan untuk kemanusiaan, kegelisahan kami dari banyaknya korban terutama yang anak yatim karena Covid-19 kemaren ada beberapa di Pacitan hasilnya akan kita bantu ke arah sana.”tambah Indrata.
Sebenarnya bupati berencana akan melakukan hal sederhana untuk mengajak staf jajarannya belajar berbagi dengan cara memotong gaji ASN demi galang dana kemanusiaan. Namun hal itu urung di lakukan, Bupati Aji lebih memilih menyanyi keliling keluar masuk kantor sehingga ASN dalam berbagi tidak merasa tertekan tapi seikhlasnya.
“Paling sederhama kita potong gaji. Sederhana tapi saya memilih menyanyi saja sambil menghibur dalam menumbuhkan rasa saling membantu. Harapan saya, peduli galang dana demi kemanusiaan ini juga di tiru oleh pengusaha atau orang kaya di pacitan meski caranya berbeda, saya yakin itu sudah di lakukan”lanjut Aji.
Sementara dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Sosial Sunaryo menjelaskan, untuk saat ini ada 75 anak di pacitan menjadi yatim piatu. Disini pemerintah harus hadir terutama dalam membantu tindak lanjut program selanjutnya, misal nasib sekolahnya harus di pantau terus, siapa yang mengasuhnya dan bagaimana kehidupan sehari harinya. Ini masih di inventarisir dinas sosial untuk mendapatkan data valid jumlah anak anak yang menjadi yatim piatu akibat orangtuanya meninggal karena Covid-19.
“ Hasil dari ngamen Bupati ini bagus untuk disalurkan ke anak anak terdampak covid-19 yang menjafi yatim piatu. Ada satu keluarga di kecamatan arjosari, anaknya 8 bapak ibunya meninggal akibat Covid-19. Disini kita pemerintah harus hadir disaat tidak ada yang bertanggungjawab. Kalau kita opsinya kita tempatkan di panti untuk mudah memantaunya.”pungkas Naryo.
Editor : Asri Nuryani