Grindulu FM, Pacitan -Menyusul banyaknya tenaga kesehatan yang terpapar saat menangani pasien Covid-19 di RSUD dr darsono berdampak pada kondisi krisis ketersediaan tenaga kesehatan di Pacitan.
Di katakana dokter Hendra Purwaka Plt. Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, krisisnya tenaga kesehatan di tengah melonjaknya kasus pada hantaman pandemi gelombang kedua kali ini menjadi salah satu kendala penanganan Covid-19 di rumah sakit hingga berujung pada penutupan layanan IGD selama tiga hari.
Kondisi itu membuat pemkab lakukan rekrutmen tenaga kesehatan khusus layani covid-19 untuk membantu permasalahan di rumah sakit agar bisa teratasi. Namun al hasil, apa yang terlihat, ternyata dari rekrutmen tersebut sepi dari peminat. Setidaknya dari sekian formasi yang di butuhkan tidak terisi sesuai angan dan harapan. Dari 26 lowongan yang di butuhkan justru lowongan non medis yang melampui kuota atau penuh peminat. Sedangkan untuk tenaga kesehatannya sungguh sangat sangat jauh dari keinginan.
“Untuk tenaga administrasi wisma atlit nihil, tenaga dokter butuh 3 yang daftar nol, tenaga perawat dari 18 hanya ada 15 peserta yang melampirkan berkas sesuai pendidikannya. Asisten apoteker juga nol dari peminat. Saya memanggil dengan kondisi krisis tenaga kesehatan di pacitan untuk warga yang ada di luar pacitan untuk ikut membantu pacitan. Saya memanggil.”kata dokter Hendra
Di tambahkan dokter Hendra, kenapa minim peminat saat di buka lamaran untuk lowongan tenaga kesehatan khusus melayani pasien Covid-19 belum di ketahui secara jelas, apakah takut atau memang tidak ada lulusan tenaga kesehatan di pacitan atau mungkin karena daerah lain juga membutuhkan. Yang jelas, dengan sepinya peminat rekrutmen tersebut tidak akan membuka lagi pendfataran. Pihaknya lebih focus untuk melanjutkan proses seleksi.
“Hari ini kita akan lakukan wawancara sehingga Rabu besuk semua hasil rekrutmen sudah harus mulai bekerja.”imbuh Hendra
Editor : Asri Nuryani