Grindulu FM, Pacitan - Pembangunan taman kawedanan Ngadirojo sempat menjadi perioritas APBD dengan total nilai anggaran Rp. 1,6 miliar. Akan tetapi jumlah tersebut terpangkas pandemi Covid-19. Sehingga untuk alokasi APBD tinggal Rp.500 juta jatah untuk progres cagar budaya kawedanan ngadirojo yang sangat di tunggu tunggu warga wilayah timur tersebut. Selain dipangkasnya jatah anggaran, ternyata imbas dari pandemi Covid-19, untuk kelanjutan pembangunan fisik cagar budaya kawedenan itu saat ini tertunda.
Pembangunan cagar budaya kawedanan pernah menjadi program perioritas Bupati Indartato. Dan menjadi keinginan serta di dukung masyarakat lorok, Sudimoro, Ngadirojo dan juga Tulakan agar secepatnya bisa segera di wujudkan.
“Mau bagaimana lagi, anggaran yang kemaren 1,6 nampaknya tahun ini menjadi 500. Jadi memang sangat lambat. ya di lanjutkanlah untuk pembangunannya meski hanya tamannya dulu jangan sampai di hentikan total”ujar Hariawan ST Anggota Komisi 4 DPRD Pacitan saat di konfirmasi.
Mengingat dukungan masyarakat begitu besar akan adanya cagar budaya kawedenan sebagai salah satu tempat rekreatif kelaurga tersebut, Hariawan sangat mengharap Bupati dan Wakil bupati Aji-Gagarin tetap memberikan pos anggaran di tengah tengah refocussing pandemi, meskipun nilai jatahnya lebih kecil.
“Sekarang sudah ada kegiatan, khususnya untuk kegiatan anak anak muda, yang tahun ini sobol di lapangan sobol juga akan dibuat ajang outdoor. Yang sisi taman ini juga belum terealisasikan karena refocussing.”kata Hariawan
Harapan Hariawan, meskipun lambat progresnya, namun setidaknya di tahun berikutnya tetap dilanjutkan. Selain itu untuk cagar budaya kawedanan kalau bisa jangan hanya dijadikan sebagai cagar budaya saja. “Akan tetapi didukung juga wahana warga bisa berkumpul, agar tidak tampak bodong. Rabu, sabtu, minggu sekarang itu jadi kegiatan kicomania. Harapan saya perirotitas taman dululah di buat estetika.”imbuh Wawan panggilan kecil
Seperti di ketahui, dengan adanya pandemi Covid-19 memang banyak anggaran fisik yang suka tidak suka harus di geser untuk penanganan Covid-19, bahkan ada yang justru tidak akan mendapatkan jatah lagi. Tidak sedikit pula dari kondisi itu bagi yang sangat berkepentingan dan berkait erat dengan alokasi anggaran APBD menjerit jerit.
Editor : Asri Nuryani