Grindulu FM, Pacitan -Hantaman badai Virus Covid-19 benar benar membuat 13 Organisasi Perangkat Daerah(OPD) penghasil duit daerah kelimpungan dalam mengais pundi pundi untuk kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah(PAD). Wajar saja jika panas dingin di rasakan ke 13 OPD saat dengar pendapat berhadapan dengan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah di Gedung DPRD Kabupaten Pacitan, Kamis(27/05/2021)
Terang saja ke 13 opd penghasil pundi pundi daerah itu panas dingin saat tidak mampu mencapai target Pendapatan Asli Daerah. Pasalnya, mereka terlanjur pasang target sendiri tapi tidak bisa penuhi targetnya.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Pacitan Sakundoko selaku koordinator OPD penghasil pundi pundi daerah itu juga tidak mengelak saat ke 13 opd penghasil melaporkan tidak dapat mencapai target pada laporan triwulan pertama ini.
“Pada hari ini OPD penghasil dengar pendapat, Badan pendapatan daerah sebagai koordinator opd penghasil perlu beri support karena banyak opd target PAD nya terkoreksi. Tapi saya tetap optimis sisa waktu ini bisa kita capai target yang sudah kita pasang.”kata Sakundoko
Dengan kondisi sulit di tengah pandemic Covid-19 tersebut, Kepala Bapenda Sakundoko mencoba untuk upayakan yang terbaik setidaknya bisa terpenuhi di sisa waktu ini.
“Kami akan intens komunikasi mengumpulkan opd penghasil dan akan koordinasi lagi termasuk mendengarkan hasil capaian teman teman di lapangan. Ini harus kami dengarkan apa kendalanya, jelang Perubahan Anggaran Keuangan juga akan kita kumpulkan lagi. Mudah mudahan tidak banyak koreksi lagi nanti.”lanjut Sakundo
Karena dari 13 opd penghasil pundi pundi daerah tersebut mayoritas tidak bisa penuhi target yang sudah di buatnya sendiri, Ketua DPRD Roni Wahyono mendesak agar opd penghasil lebih optimalkan kinerja dalam pencapaian Pendapatan Asli Daerah.
“Meski banyak opd tidak bisa penuhi target pada tri wulan pertama ini tapi kita apresiasi kinerja mereka tidak saling menyalahkan nggeh karena ini adalah kerja kita bersama dalam arti pemerintah daerah itukan termasuk DPRD sebagai fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan perda APBD. Nah, dalam APBD 2021 itu kan ada proyeksi pendapatan, kita akan mengawasi terhadap pelaksanaan tersebut kira kira bagaimana progresnya sampai tribulan pertama ini, di bulan kedua bagaimana dan sampai akhirnya di akhir tahun.”kata Roni Wahyono Ketua DPRD Pacitan
Di tambahkan Roni Wahyono, jika target PAD tidak tercapai tentu akan mempengaruhi belanja public dan pelayanan masyarakat.
Meskipun mayoritas opd penghasil tidak penuhi target tapi ada 4 opd yang sudah terlihat bisa penuhi target tri bulan pertama ini, diantaranya Dinas Kesehatan, Kominfo, Dinas Pertanian dan Dinas Perikanan.
“Jadi mereka ke 4 opd penghasil itu sudah melebihi target tri bulan pertama.”tutur Roni
Dalam dengar pendapat tersebut di akhir acara, DPRD juga menanyakan sejumlah kendala di lapangan, DPRD juga menanyakan komitmen kesiapan opd penghasil terhadap realisasi target 2021.
“Di sini ada kami catat ada 4 opd insyaallah optimis dan bahkan menaikan target pendapatannya, termasuk Dinas Kesehatan itu naik sekitar 27,6 menjadi sekitar 28 miliar, Dinas PUPR komitmen untuk tetap memeuhi target 2021 sebesar 868 juta lebih sekian. SatpolPP juga berkomitmen penuhi target, Dinas Perhubungan juga optimis penuhi target. Sedangkan yang lainnya akan menghtiung kembali di dalam perubahan APBD 2021 ini nanti.”imbuh Roni
Jika melihat sulitnya situasi karena pandemic Covid-19, Ketua DPRD akan meminta untuk menghitung kembali.
Menurut Roni Wahyono, alasan badai Covid-19 sehingga tidak terpenuhinya target PAD opd penghasil tersebut dianggapnya masih masuk akal. Mengingat fenomena Covid-19 memang banyak mengurangi aktivitas bagi OPD penghasil yang memang dalam mengumpulkan pundi pundi daerah butuh bersentuhan dengan masyarakat.
Untuk Sembilan OPD yang tidak penuhi target PAD tri bulan pertama Tahun Anggaran 2021 di antaranya, Rumah Sakit Umum Daerah, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah dan Badan Pendapatan Daerah.
Editor : Asri Nuryani