Grindulu FM, Pacitan - Bupati dan Pejabat Forkopimda sudah di lakukan skrinning untuk menentukan lolos tidaknya mendapatkan vaksinasi Covid-19.Senin(11/01/2021). Namun hasil dari skrinning yang dilakukan oleh tim kesehatan dalam hal ini Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pacitan menyebutkan jika Bupati Indartato tidak lolos untuk mendapatkan vaksin karena usianya sudah diatas 59 tahun.
Sekretaris IDI Pacitan dokter Johan Tri Putatmo menjelaskan, untuk scraning sudah banyak hasilnya yang lolos. Vaksin yang direkomendasikan badalah vaksin snovak yang diperuntukan bagi usia 18-59 tahun. “Kali ini kita bisa melakukan skrinning mulai bapak bupati, bapak wakil bupati, bapak kapolres,bapak dandim, bapak sekda kemudian bapak asisten dan disusul ketua IDI. Alhamdulillah hasilnya banyak yang lolos untuk skrinning memang bapak bupati pada saat ini karena usia beliau sudah diatas 59 tahun jadi untuk vaksin kali ini beliau belum direkomendasikan. Sedang untuk yang lain lain alhamdulillah lolos untuk dapat vaksin sinovak.”ujar dokter Johan
Dalam pemeriksaan skrinning itu, para calon penerima vaksin di beri 16 pertanyaan yang harus dijawab jujur seputar riwayat sakit dan kesehatan yang dialami. Selain itu mereka juga di cek tekanan darahnya.
“Untuk saat ini yang terkonfirmasi positif dan memiliki riwayat darah tinggi, diabetes dan penyakit lupus tidak divaksin. Sekarang Vaksin belum datang tapi yang jelas Pacitan siap berarapun yang akan di distribusikan provinsi dipastikan sesuai dengan daftar usulan dari kita yang akan mendapatkan vaksin.”tegasnya
Sementara dalam kesempatan yang sama Bupati Pacitan Indartato mengatakan, dirinya sebenarnya siap untuk memberikan contoh sebagai orang yang siap di vaksin tapi karena faktor usianya maka Bupati tidak mendapatkan rekomensasi untuk jadi penerima vaksin. Di tambahkan Bupati, pemberian vaksin ini sebenarnya upaya pemerintah untuk mengurangi dan melindungi rakyat.
“Oleh karena itu lah, mudah mudahan vaksin ini nanti kalau bapak presiden sudah di vaksin saya kira kita harus mengikuti petunjuk dari kementrian kesehatan. Mudah mudahan vaksin ini bis amemutus matarantai penyebaran Covid-19.”ujar Indartato.Lalu bagaimana jurus pemerintah kabupaten dalam menghadapi masyarakat yang ragu, bupati Indartato siap untuk melakukan pendekatan pendekatan melalui para tokoh,utamanya tokoh agama.
“Nanti tahap pertama kita Pacitan dapat 2ribu lebih untuk tenaga kesehatan, dan yang kedua untuk pelayan publik bapak ibu guru, polisi, tentara, pegawai negeri yang lain dengan perkiraan total tahap pertama sekitar 19 ribu vaksin. Sampai hari ini vaksinnya belum datang, mudah mudahan segera datang dan betul betul utamanya pelayan publik tenaga kesehatan dan bapak ibu guru supaya sadar.”tambah Bupati
Meski begitu bupati Indartato belum bisa memastikan jadwal dan lokasi penyuntikan vaksin bagi para pejabat dan pelayan publik yang terdaftar sebagai relawan uji klinis vaksin corona itu.
Sesuai data dasar pelaksanaan vaksin Covid-19 di Kabupaten Pacitan, jumlah pos pelayanan 27 pos. Adapun jumlah sesi per hari 58 sesi, jumlah sasaran pers sesi 15 orang, jumlah sasaran tervaksin per hari 870 ribu dan jumlah vaksinator 105 orang.
Sarana prasaran yang dimiliki Pemkab Pacitan berupa kulkas vaksin dengan suhu 2-8 derajat celcius disimpan di gudang farmasi 3 buah, puskesmas pelaksana 24 sasaran vaksin usia 18 tahun ke atas dengan jumlah sasaran tahap 1 dan tahap 2 tenaga kesehatan 2080 dan jumlah pelayanan publik 17.665.Dikatakan dr. Agus Subiyanto Ketua IDI Pacitan, Vaksin tidak akan diberikan kepada orang yang dalam kondisi pernah terkonfirmasi menderita Covid-19, Hamil/Menyusui, ISPA dalam 7 hari terakhir, anggota keluarga kontak erat, suspek, kronis sedang dalam perawatan, alergi berat setelah vaksin ke 1 dan terapi aktif kelainan darah.“Pemberian vaksin akan ditunda pada kondisi demam suhu diatas 37,5 C dan memiliki penyakit ASMA, PPOK, TBC”pungkas dr. Agus Subiyanto Ketua IDI Pacitan
Editor : Asrinuryan