Grindulu FM, Pacitan - Jumlah warga di pacitan yang berstatus setengah
pengangguran cukup mengagetkan. Apalagi selama di masa Pandemi covid-19 kali ini. banyak warga dirumahkan dari perusahaannya berubah keberadaannya jadi menganggur dan setengah menganggur.
Menurut data Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pacitan tahun 2016 ”Rencana Tenaga Kerja Kabupaten Pacitan Tahun 2017-2021” tercatat 123.533 orang di Pacitan berstatus setengah pengangguran. Angka ini lebih tinggi dibanding angka pengangguran terbuka atau orang yang benar benar tidak bekerja, tercatat di angka 3389.
kondisi itu bisa memicu kondisi warga berada dibawah garis kemiskinan yang ujungnya tentu berdampak pada angka kemiskinan semakin bertambah.
Usman Kepala seksi pembinaan hubungan isndutrial dan syarat kerja mengatakan, pengangguran terbuka artinya benar benar tidak bekerja. Sementara setengah menganggur merupakan mereka yang bekerja dibawah jam kerja normal atau kurang dari 32 jam seminggu.
“Ini justru di Pacitan yang banyak setengah penganggur. Kondisi itu berpengaruh pada pendapatan yang ujungnya berpengaruh pada kesejahteraan keluarga. Dan yang perlu jadi perhatian dari bertambahnya jumlah warga setengah pengangguran itu berdampak serius pada angka kemiskinan di Pacitan.”jelas Usman
Sedangkan untuk jumlah pengangguran terbuka atau yang benar benar tidak bekrja mencapai 3389 atau 0,9 persen terendah di Provinsi Jatim. Angka Itu mayoritas disumbang dari lulusan SMA/SMK yang hingga sekarang belum dapat kesempatan kerja.
Ditambahkan Usman, jika melihat angka komulatif pengangguran di Pacitan saat ini memang tidak masalah alasannya, disisi lain setiap tahun angka penyumbang pengangguran mencapai 1500 dari lulusan sekolah tapi disisi lain kesempatan bekerja keluar negeri dari Pacitan diangka cukup tinggi sejumlah 2 ribu lebih. Terutama mereka yang bekerja di kalimantan, Sumatera dan Irianjaya.
Tak dipungkiri Usman, pengangguran sangat berdampak signifikan terhadap angka kemiskinan di Pacitan selain laju pertumbuhan penduduk dan rendahnya tingkat pendidikan.
Seperti diketahui, meningkatnya jumlah penduduk membuat Kabupaten Pacitan mengalami kelambanan keadaan ekonomi yang belum mapan. Jumlah penduduk yang bekerja tidak sebanding dengan jumlah beban ketergantungan. Penghasuilan yang minim ditambah dengan banyaknya beban ketergantungan yang harus ditanggung membuat penduduk hidup di bawah garis kemiskinan. Kondisi ketenagakerjaan di Kabupaten Pacitan, pada tahun 2016 menunjukan jumlah penduduk sebanyak 580.614 orang, sebanyak 123.533 orang atau 35 persen bekerja tak dibayar,dengan rincian sebanyak 24.752 orang atau 7 persen bekerja bebas di non pertanian dan bekerja bebas di pertanian. Penduduk keluarga fakir miskin 51.914 KK atau 26 persen dari jumlah 198.778 KK penduduk tahun2016.
Untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan yang berhubungan dengan mengurangi tingkat ekmiskinan di kabupaten pacitan yang berjumlah kompleks dan sangat berfluktuasi, diperlukan upaya yang terintegrasi dan semua pihak yang ebrkepntingan. Diharapkan intervensi dari bupati baru yang memiliki kontribusi signifikan dalam penciptaan dan program yang dijalankan dapat mengarah pada menciptakan lapangan kerja yang berdampak secara langsung maupun tidak langsung sehingga angka kemiskinan dipacitan yang sudah menjadi lingkaran setan itu setidaknya bisa teratasi atau setidaknya berkurang terus setiap tahunnya.
Editor : Asrinuryani