Grindulu FM, Pacitan - Keinginan untuk memiliki lapangan terbang (bandara) sendiri di Kabupaten Pacitan ternyata tidak gampang. Setidaknya perjuangan Pemkab untuk mengurus ijin sejak tahun 2011 hingga 2020 tidak buahkan hasil. Padahal tahun 2004 untuk studi lokasi sudah digagas.Tidak hanya itu saja, pada tahun 2011 Pemerintah Provinsi Jatim juga sudah menyiapkan sekitar Rp. 40 Miliar untuk pembebasan lahan di Pringkuku yang akan dipilih sebagai lokasi lapangan terbang komersial tersebut.
Di acara Hari Perhubungan, Selasa(22/9/2020) Bupati Pacitan Indartato kembali mengingatkan Kepala Dinas Perhubungan dan Sekda agar kembali memperjuangkan terwujudnya lapangan terbang itu dengan tidak bosannya bolak balik Jakarta pacitan untuk koordinasi dengan Kementrian yang membidangi. Selain itu komunikasi, pendekatan pendekatan diharap dengan pihak Iswahyudi juga diminta tidak dihentikan.
“Jadi tahun 2011 Pemerintah Provinsi Jatim menyediakan sekitar Rp.40 Miliar untuk pembebasan lahan di Desa Ngadrijan Kecamatan Pringkuku untuk lapangan terbang, tapi waktu itu memang tidka ada persetujuan dari Iswahyudi sehingga tidak jadi. Sampai saat ini belum ada kelanjutan kita masih pendekatan pendekatan.”terang Indartato
Upaya untuk memiliki lapangan terbang akan terus dilakukan demi kesejahteraan masyarakat lanjut Indartato.
Seberapa maksimal upaya yang sudah dilakukan pemkab,”upaya pendekatan khususnya pada pihak Iswahyudi dan beberapa Instansi termasuk DPR Pusat sudah mengusahakan supaya di Pacitan ini tidak terlalu terisolir sehingga semua moda perhubungan semua ada.”jelas Indartarto
Bupati tidak hanya menyinggung soal lapangan terbang saja. Dalam sambutannya bupati juga mengingatkan agar dina sperhubungan benar benar memperjuangkan terwujudnya pelabuhan niaga dalam hal ini tentu pelabuhan gelon yang kondisinya sampai saat ini berhenti total pembangunan karena anggaran pembangunan memang dari pusat. Sehingga pihak daerah hanya bisa menunggu.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan Wasi Prayitno memiliki pandangan beda. Menurut Wasi lebih baik tidak membangun lapangan terbang baru, tapi cukup memanfaatkan lapangan terbang yang sudah dimiliki pacitan selama ini.
“Kalau saya secara pribadi lapangan terbang yang ada atau peninggalan jepang itu yang kita manfaatkan gak perlu cari lokais lain, kemudian apa yang harus kita lakukan. Yang kita lakukan adalah bangun saja runways itu. Memang sifatnya ini bukan perintis tapi rintisan. Jadi dengan istilah rintisan kalau ada landasan pesawat itu akan mendarat.”ujar Wasi.
Editor : Asrinuryani