Grindulu FM, Pacitan - Sekitar 145 peserta dari berbagai elemen pemerintahan, organisasi dan lembaga relawan di
Kabupaten Pacitan dilatih ketangkasan kesigapan dalam Pelatihan Kedaruratan kebencanaan melalui tempaan fisik selama
dua hari, mulai Sabtu, 29 Februari 2020, hingga 1 Maret 2020. Adapun elemen yang menjadi peserta, berasal dari unsur TNI, Polri, Satpol PP, PMI, Dinas Sosial, Organisasi atau lembaga relawan seperti halnya SAR MTA, Organisasi radio komunikasi termasuk ORARI dan Rapi, serta dunia usaha.
Pelatihan yang diadakan oleh BPBD Pacitan ini, dibagi menjadi tiga kluster atau kelompok, yaitu vertical rescue, water rescue, dan medis/ kesehatan. Bertempat di wilayah Wisma atlet, dan dilatih oleh trainer dari Basarnas. Peserta pelatihan akan mendapatkan tempaan fisik, seperti berenang dan panjat tebing. Selain itu, juga akan mendapatkan materi kebencanaan, agar jika bencana terjadi mereka sudah siap dan sigap. Wakil Bupati Pacitan Yudi Sumbogo mengatakan, Pacitan sebagai daerah yang memiliki 13 potensi bencana, membutuhkan SDM (Sumber Daya Manusi) yang sigap dalam membantu mengurangi adanya banyak korban akibat bencana alam. Materi dalam pelatihan ini juga akan diajarkan bagaimana memasang bongkar tenda, kemudian bagaimana memberikan pertolongan pertama khususnya pada kejadian gawat darurat.
Pelatihan yang diadakan oleh BPBD Pacitan ini, dibagi menjadi tiga kluster atau kelompok, yaitu vertical rescue, water rescue, dan medis/ kesehatan. Bertempat di wilayah Wisma atlet, dan dilatih oleh trainer dari Basarnas. Peserta pelatihan akan mendapatkan tempaan fisik, seperti berenang dan panjat tebing. Selain itu, juga akan mendapatkan materi kebencanaan, agar jika bencana terjadi mereka sudah siap dan sigap. Wakil Bupati Pacitan Yudi Sumbogo mengatakan, Pacitan sebagai daerah yang memiliki 13 potensi bencana, membutuhkan SDM (Sumber Daya Manusi) yang sigap dalam membantu mengurangi adanya banyak korban akibat bencana alam. Materi dalam pelatihan ini juga akan diajarkan bagaimana memasang bongkar tenda, kemudian bagaimana memberikan pertolongan pertama khususnya pada kejadian gawat darurat.
Acara Pembukaan Peserta Pelatihan Tanggap Bencana di Wisma Atlet foto : Grindulufm/Asri |
“Iya ini
merupakan langkah awal untuk persiapan terus kemudian pengetahuan tentang
kebencana alaman sangat penting sehingga menghdapi bencana sudah memahami langkah apa yang akan diambil.“ Kata Yudi sumbogo dalam arahannya.
Komandan
Kodim 0801 Pacitan Letkol Inf. Nuri Wahyudi ikut memberikan arahan agar para
peserta pelatihan dapat mengambil semua yang diajarkan pemateri selama dua hari
ini. Dalam
pelatihan ini Dandim mohon seluruh peserta dari berbagai element masyarakat ini
bisa menggunakan ajang pelatihan untuk
silaturahmi.
Dengan
silaturahmi komunikasi akan terjalin baik, karena awal kerja yang baik itu
diawali dengan komunikasi yang baik. ”Kalau
komunikasi tidak jelas bisa babak belur di lapangan.” Tegas Dandim 0801
Pacitan Letkol Inf. Nuri Wahyudi dalam arahannya.
Dandim 0801/Pacitan berikan arahan pada peserta pelatihan tanggap bencana |
Sedangkan Kapolres Pacitan AKBP Didik Haryanto dalam arahannya, menginginkan agar peserta
mengambil ilmu sebanyak-banyaknya dari pemateri terkait kebencanaan, syukur-syukur jika bisa ditularkan pada yang lain yang tidak ikut dalam pelatihan ini.
Peserta juga
diminta mengikuti pelatihan dengan serius. “Harapan manakala nanti terjadi
bencana alam sudah siap.” Kata Kapolres AKBP Didik Haryanto.
Sementara
peserta (Tim SAR) menanggapi adanya pelatihan tanggap bencana kali ini sangat
antusias. Mereka berjanji akan menggunakan materi ilmu yang didapatnya untuk
membantu masyarakat tatkala terjadi bencana alam dan untuk Tim SAR sendiri bisa
tahan bencana apapun.
Sementara
Kepala Pelaksana Harian Bencana Daerah BPBD, Didik Alih Wibowo menjelaskan,
untuk Kabupaten Pacitan memiliki potensi 13 bencana alam. Angka ini
tentu tidak sedikit, karena itu sangat diperlukan SDM yang tangguh dalam setiap
terjadi bencana alam. Apalagi potensi bencana alam di pacitan bukan potensi
kecil. Disebutkan Didik Alih, gempa bumi dan tsunami menjadi ancaman yang sangat ditakuti
di kabupaten pacitan. Dalam kondisi musim yang sulit diprediksi.
Begitu juga kapan bencana akan datang juga tidak dapat diprediksi. Maka dari
Bpbd akan membentuk tim tangguh melalui
pelatihan tanggap bencana selama dua hari ini.
Reporter: Asrinury
Editor: Cahyo Alfarizy
Editor: Cahyo Alfarizy