Grindulu FM, Pacitan - Pemerintah
Kerajaan Arab Saudi memutuskan melakukan langkah proaktif menangkal masuk dan menyebarnya virus corona dengan menghentikan sementara warga negara asing termasuk Indonesia, masuk ke Kerajaan Arab Saudi
dalam rangka Ibadah Umroh dan Ziarah
Masjid Nabawi. Padahal Jamaah
Umroh terbanyak itu berasal dari Indonesia.
Sedangkan dari Pacitan sendiri setiap
bulannya memberangkatkan 40 hingga 50 orang untuk Ibadah Umroh, hal tersebut berdasarkan data laporan paspor yang
masuk ke Kementrian Agama Kabupaten Pacitan.
Terkait
kondisi itu, dimana dikabarkan ada jamaah umroh yang batal diberangkatkan karena virus corona. Kepala Kementrian Agama Kabupaten Pacitan, Dr. Muhammad Nurul Huda, S.Ag., M.Pd. meminta warga
di pacitan tidak panik dan tidak gusar.
Muhammad Nurul Huda Kepala Kementrian Agama Pacitan
foto : Grindulufm-asri
Terkait Jamaah Umroh yang berangkat,
memang Kementrian Agama tidak tahu menahu, karena itu menjadi kewenangan jasa biro umroh masing masing, dan Kementrian Agama hanya sebatas mengetahui atau
memantau paspor saja.
“Sampai hari
ini belum ada laporan ada tidaknya jamaah umroh dari pacitan yang terhambat di
Bandara Surabaya, yang ikut berangkat Umroh paska
adanya larangan. Kami hanya bisa memantau untuk paspor saja.” Kata
Muhammad Nurul Huda.
Kepala
Kementrian Agama Pacitan Muhammad Nurul Huda juga menghimbau seluruh masyarakat Pacitan agar tidak panik dan gusar.
Karena yang memiliki rumah adalah Arab Saudi. Dan sebagai tamu, kita mengikuti saja aturan yang
ditetapkan Pemerintah Arab Saudi. Huda juga meminta jamaah umroh dari pacitan
sabar dulu demi keamanan.
Indonesia sebagai negara yang memberangkatkan jamaah umroh terbanyak
didunia memang sudah dinyatakan sebagai negara pengecualian tidak ada virus
corona, dijelaskan Nurul Huda, Begitupun sebentar lagi akan masuk bulan haji, pada bulan Mei - Juni, maka tidak berlebihan jikapemerintah
Arab Saudi berusaha semaksimal mungkin cegah tangkal virus Corona mulai jauh-jauh hari.
Reporter :
asrinury