Grindulufm.co.id - Melonjaknya
harga daging sapi di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Pacitan beberapa waktu lalu salah satunya disebabkan
adanya rencana pemberakuan PPN ( Pajak Pertambahan Nilai) 10 persen bagi sapi
potong. Namun setelah saat ini PPN dicabut, pedagang tetap memberlakukan
harga mahal pada daging sapi. Belum ada
perubahan, masih sama dengan harga yang dipatok kemarIn dikisaran Rp.125 ribu
perkilo gramnya . Harga ini berlaku di sejumlah pasar
tradisional di Kabupaten Pacitan.
Foto ilustrasi |
Disampaikan
Hari Purwanto Kabid Perdagangan Dinas Koperasi Perindustrian dan
Perdagangan Pacitan, harga disejumlah pasar
melangit sejak satu bulan
terakhir. Kisaran harga berputar naik terus. Diharapkan dengan
dicabutnya PPN dari
pemerintah saat ini bisa membuat harga
daging sapi turun. Apalagi dalam bulan Maret, biasanya akan terjadi panen ternak
hasil penggemukan sapi.
Sejumlah Pedagang
daging hampir semua mengeluh
dengan dampak kenaikan harga daging sapi beberapa bulan terakhir
ini. Pasalnya pembeli enggan membeli dalam jumlah banyak. Sehingga tingkat
penjualan menurun drastis. Naiknya harga daging sapi juga dikeluhkan sejumlah
pedagang makanan siap saji berbahan olahan daging. Kenaikan Harga daging ternyata tidak hanya berlaku pada daging sapi
saja, tapi daging ayam juga masih bertengger
cukup mahal..Perkilo gramnya untuk ayam potong masih dikisaran Rp. 35.000.
Hasil
pantauan liputan Grindulu Fm di sejumlah pasar tradisional , Selian harga daging sapi dan ayam, harga
kebutuhan pokok juga masih saja mahal seperti akhir tahun lalu.
Seperti diketahui, Kabupaten Pacitan sebenarnya merupakan daerah yang sangat strategis dalam usaha peternakan sapi, khususnya penggemukan. Hal tersebut karena ketersediaan pakan yang relatif cukup, dan beberapa tahun terakhir permintaan sapi hidup dari pacitan juga bertambah kesejumlah luar daerah. (Asr)