Grindulufm.co.id - Adanya
kabar diberlakukannya pajak sapi impor 10 persen oleh pemerintah
ternyata ikut berimbas pada naiknya harga daging sapi lokal di pacitan saat ini. Bukan
hanya daging sapi saja yang harganya naik. Tapi sapi bakal dan sapi hidup per
ekornya ikut ikutan naik. Jika senin 25 January 2015 kemarin harga
daging sapi dikisaran Rp.120.000 perkilogram. Satu hari kemudian selasa 26 January sudah naik lagi Rp.125.000 perkilo gramnya. Pedagang terpaksa menaikan
harga, dengan dalih menyesuaikan harga
yang fluktuatif, dan mereka tak mau ambil resiko rugi. Tapi menurut Kabid Perdagangan Heri
Purwanto Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Pacitan, "kenaikan harga
daging sapi saat ini tidak murni pengaruh dari kebijakan pemerintah akan pajak
sapi impor. Namun lebih disebabkan permintaan akan daging sapi sekarang tinggi".
Dalam kesempatan berbeda Kabid Kesehatan Hewan Agus Sumarno Dinas Tanaman Pangan
dan Peternakan Pacitan senada
membenarkan harga daging sapi naik sudah dua pekan terakhir. Namun
kenaikan harga ternyata disebabkan
permintaan akan daging dan sapi siap potong naik. Setiap kali pasaran
pon, permintaan sapi hidup siap potong
sekitar 30 hingga 40 ekor. Ini diluar kebutuhan untuk Kabupaten Pacitan. Bahkan bakal
dan beban bobot sapi hidup ikut naik. Sebagai daerah pemotong sapi, Pacitan
mempunyai kantong pengiriman seperti Solo, Boyolali dan Magetan yang akhir-akhir
ini meminta penambahan pengiriman sapi siap potong dari Pacitan.
Seperti diketahui, kenaikan harga daging
sapi, ikut mempengaruhi pedagang makanan yang berbahan daging. Mereka ikut menaikan menu
makanan yang dijualnya. Sedangkan
jagal sapi semua mengeluh dengan kenaikan harga sapi hidup saat ini. menurut
para jagal,sulit mengembalikan modal lagi, sebab pengeluaran dan pemasukan sudah
tidak lagi imbang. Merekapun minta, agar pemerintah segera bersikap untuk
menekan lonjakan harga daging khususnya daging sapi.(Asr)