Setelah mendapat catatan kekurangan penilaian geopark untuk bisa lolos masuk internasional, disoal minimnya sosialisasi pada warga masyarakat akan arti geopark, membuat Disbudpora menggandeng perguruan tinggi lokal di Pacitan. Dalam hal ini yang digandeng adalah STKIP PGRI Pacitan. Dari kerjasama ini Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pacitan, Muhammad Fathoni berharap mahasiswa yang berpotensi bisa dijadikan guide wisata atau setidaknya sebagai peneliti kawasan kars geopark agar bisa membuat wisata di Pacitan lebih diminati pengunjung. Dan yang terpenting, mahasiswa bisa membantu mensosialisasikan apa itu geopark pada warga masyarakat.
Seperti diketahui, Pacitan gagal lolos masuk geopark international karena banyak warga di sekitar kawasan geopark yang belum paham betul tentang arti geopark.
Menurut Fathoni, “geopark itu artinya dari kata geo berarti bumi dan park taman, jadi geopark itu taman bumi. Di taman bumi ini ada batu - batuan yang punya nilai sejarah, dan perlu dilestarikan.”
Kerjasama yang diwujudkan dalam bentuk MoU ini, ditandatangani Rabu siang, (02/11) oleh Kadisbudpora dan Ketua STKIP PGRI Pacitan, Maryono, di STKIP PGRI Pacitan.